Minggu, 20 Maret 2011

Minyak Bumi

                                                          MINYAK BUMI

1 Sejarah dan Terdapatnya Minyak

Minyak bumi atau minyak mentah, untuk selanjutnya disebut “crude oil” adalah suatu cairan emas hitam yang terdapat dalam perut bumi pada lapisan-lapisan tanah dari beberapa meter sampai ribuan meter.
Crude oil adalah suatu persenyawaan hidrokarbon yang dapat berupa fase gas, cair atau padatan.
Bagaimana sebenarnya minyak bumi itu tercipta, dan di mana pasti sumbernya. Kedua hal tersebut hingga kini masih merupakan rahasia bagi manusia.  Berbagai usaha dan penelitian terus dilakukan oleh para ahli untuk menyingkapkan tabir rahasia tersebut, baik berdasarkan ilmu kimia, aktivitas radio maupun ilmu bakteri.
Menurut salah satu teori dari ahli geologi, terbentuknya crude oil adalah karena adanya plankton-plankton atau organisme kecil yang hidup di laut. Fosil-fosil yang mengendap di dasar laut dan tertimbun lapisan tanah secara terus-menerus. Karena proses alami dalam waktu ribuan tahun, plankton-plankton tersebut membentuk senyawa hidrokarbon. 
Adanya perobahan geologi atau lapisan tanah mengakibatkan persenyawaan hidrokarbon tersebut sering berpindah atau bergeser, bahkan terjadi perembesan ke permukaan bumi.
Kegiatan dalam rangkaian pencarian minyak, pertama-tama didahului dengan membuat peta topografi dari wilayah yang akan diselidiki. Kemudian penyelidikan geologi permukaan bumi dan geofisika terhadap keadaan bumi di bawah tanah (penyelidikan seismik). Selanjutnya pengambilan sampel batu-batuan, dan penetapan lokasi pemboran.
Kegiatan pemboran memerlukan biaya yang sangat tinggi / mahal untuk biaya peralatan dan pembangunan prasarana lainnya.
Suatu usaha pemboran dikatakan berhasil bila terdapat indikasi –indikasi minyak berupa kepingan-kepingan batu atau tanah yang terbawa oleh lumpur dari dalam sumur ke atas permukaan.
Tahap pekerjaan selanjutnya adalah produksi. Minyak dan gas dialirkan atau dipompakan ke atas disalurkan ke pipa untuk ditampung di tempat yang sudah disediakan.
Di Sumatera Selatan, perembesan minyak pertama kali diketemukan di suatu tempat kira-kira 75 km dari Prabumulih pada tahun 1893. Dan baru pada tahun 1905 dilakukan eksploitasi oleh BPM. Selanjutnya diketemukan sumur minyak lainnya di daerah Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan lain-lainnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi, bukan saja di daratan, tetapi di lautanpun crude oil bisa diproduksi, seperti di lepas pantai Laut Jawa, Kalimantan Timur dan lain-lainnya.
Crude oil didapatkan dari perut bumi dengan jalan dipompakan atau keluar sendiri karena adanya tekanan gas yang besar di dalamnya.
Crude oil yang didapat dari sumur-sumur masih bercampur dengan air, garam-garaman, dan lumpur-sedimen. Banyaknya air dan zat lain tersebut biasanya tergantung dari sumur mana minyak tersebut diproduksi.

2.2 Pengertian dasar

a.       Definisi, menurut ASTM D 4175 :
Crude Oil atau Crude Petroleum atau Minyak Bumi adalah suatu campuran hidrokarbon yang terbentuk secara alamiah, pada umumnya dalam fasa cair, termasuk di dalamnya ada kandungan senyawa sulfur, nitrogen, oksigen, logam dan elemen lainnya.
b.      Sifat visual :
-          Crude Oil yang keluar dari berbagai sumur biasanya mempunyai sifat yang berbeda. Pada umumnya crude berwarna mulai dari kehijauan, hijau-coklat, coklat tua, sampai hitam gelap.
-          Konsistensi crude pada suhu kamar adalah mulai dari cairan yang mudah mengalir sampai yang sangat kental, dan sampai berbentuk semi solid atau solid (padatan).
-          Crude mempunyai bau yang kharakteristik, ada yang aromatis dan ada yang berbau tidak enak (merangsang).

Sabtu, 19 Maret 2011

Sejarah singkat dan pengertian minyak bumi



Dalam kehidupan kita sehari-hari, peranan minyak adalah penting sekali. Yang mana semua kegiatan, baik itu yang dipakai langsung seperti bahan bakar kendaraan dan kebutuhan rumah tangga, maupun yang dipakai tidak langsung seperti untuk bahan bakar industri.
Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai beberapa sumber minyak bumi yang cukup memadai, disamping untuk kebutuhan dalam negeri, ada juga yang diekspor dan menghasilkan devisa yang cukup besar bagi negara, walaupun untuk jenis-jenis minyak tertentu masih harus diimpor.

Minyak bumi atau Crude oil adalah suatu persenyawaan hidrokarbon dan turunannya yang dapat berupa fase gas, cair atau padatan.
Bagaimana sebenarnya minyak bumi itu tercipta, dan di mana pasti sumbernya. Kedua hal tersebut hingga kini masih merupakan rahasia bagi manusia.  Berbagai usaha dan penelitian terus dilakukan oleh para ahli untuk menyingkapkan tabir rahasia tersebut.
Kegiatan dalam rangkaian pencarian minyak adalah membuat peta topografi, penyelidikan geologi permukaan bumi dan geofisika, pengambilan sampel batu-batuan,  penetapan lokasi pemboran,  pemboran dan produksi.
Kegiatan pemboran memerlukan biaya yang sangat tinggi / mahal untuk biaya peralatan dan pembangunan prasarana lainnya.

Minyak bumi atau minyak mentah (Crude Oil) yang diperoleh dari sumur eksplorasi tidak bisa langsung dipakai sebagai bahan bakar atau sumber energi lainnya sebelum diolah terlebih dahulu.
Pertama-tama minyak bumi dikumpulkan dalam tangki penyimpanan sambil memisahkan gas dan air yang terbawa dari sumur. Kemudian minyak tersebut dipindahkan dengan melalui jaringan pipa atau dengan kapal tanker ke unit pengolahan.
Kita sering mendengar nama-nama produk seperti minyak tanah, bensin, solar, LPG, oli atau pelumas dan lain-lainnya yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak bumi diproses di unit pengolahan untuk mendapat bermacam-macam produk yang sesuai dengan syarat-syarat penggunaannya.
Pada tahap pengolahan pertama, minyak mentah tersebut dipisahkan sesuai dengan titik didih dalam pabrik penyulingan (Distilation Unit). Fraksi yang paling ringan adalah gas, yang dapat dipakai sebagai bahan bakar, atau untuk diolah lebih lanjut. Fraksi kedua adalah nafta yang dapat dijadikan bahan dasar untuk bensin atau premium, atau bisa dipakai untuk bahan dasar industri petrokimia.
Fraksi ketiga, yang termasuk fraksi tengah (middle distilate), dapat dipakai sebagai bahan dasar untuk kerosine, bahan bakar pesawat jet, dan solar. Fraksi berikutnya adalah fraksi yang terberat, yang dinamakan residu, dapat dijadikan bahan dasar bahan bakar ketel uap atau untuk diolah lebih lanjut.
Pada umumnya pengolahan tahap pertama dianggap belum mencukupi syarat-syarat pemakaian, oleh karena itu perlu diolah lebih lanjut. Proses selanjutnya adalah distilasi hampa untuk residu,  proses konversi (perengkahan, reformasi, alkilasi, polimerisasi), treating dan pencampuran (blending). 
Proses pengolahan minyak bumi terdapat diberbagai negara maju atau negara berkembang. Di Indonesia, unit pengolahan minyak bumi yang dikelola oleh PT Pertamina adalah di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju/Sungai Gerong, Balongan, Cilacap, Balikpapan dan Sorong.